Minggu, 27 Maret 2016

Pembentukan karakter anak

Sebagaimana yg saya sampaikan diatas maka pada kesempatan mlm hari ini saya akan mengawali ttg teori karakter dan pembentukan perilaku positif sedini mungkin.

Sebagaimana yg kita ketahui,  Karakter dan perilaku banyak mempengaruhi nasib seseorang. Apakah ia akan sukses dalam mengejar mimpi2nya atau tidak, apakah seseorang hidupnya akan berlimpah Kebahagiaan atau justru terperangkap pada kegelisahan2, ketidak nyamanan bahkan mungkin stress, Apakah dia akan mendapatkan kelimpahan rizki yg penuh barokah atau justru terperangkap dalam kemiskinan yg Berlarut larut, sangat dipengaruhi oleh karakter dan perilaku seseorang tsb.
Dengan demikian membentuk karakter dan membimbing perilaku anak adalah hal yang strategis.  Begitu pendapat saya berdasarkan pengalaman saya menangani klien klien yg di coaching maupun yg diterapi.

Kalau anak tidak mendapatkan kenikmatan dalam pengalaman empirisnya, bisa bisa apapun yg kita ajarkan ttg karakter tsb,  akan sekedar menjadi teori yg susah sekali utk di praktekan.

Karakter dapat dipahami sebagai watak, tabiat,  akhlak, atau kepribadian seseorang yg terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yg diyakini dan digunakannya sebagai landasan utk cara pandang, cara berfikir, bersikap dan bertindak.

Karakter positif adalah sikap dan perilaku baik yg dapat diterima dan sesuai dengan nilai budaya, agama dan norma masyarakat.

Karakter positif dibentuk dengan cara antara lain :

➡ dikenal kan,
➡ dilatih dan
➡ dibiasakan.
Maka ini membutuhkan waktu utk berhasil sehingga belief akan karakter tersebut benar benar tertanam pada anak.

Bahkan untuk menguatkan keyakinan anak bahwa karakter positif itu adalah baik bagi dirinya dan dibutuhkan seringkali kita harus membuktikan kepada anak sehingga anak mendapatkan pengalaman empiris yang positif akan karakter tsb.

Tahap pertama utk mengajarkan karakter positif pada anak adalah keteladan dari orang tua dan keluarga inti, contoh: anak akan sulit untuk mau membaca buku bila orang tua nya tidak pernah memperlihatkan diri di depan anaknya, waktu ia membaca buku dan punya perpustakaan dirumah. Contoh lain: tentu anak akan lebih mudah utk tdk merokok bila ortu nya tidak merokok 🚬.
Yang kedua, mulailah dari yg ringan dan aplikatif misalnya mengucapkan three magic Word,  yaitu 'terimakasih', minta tolong,  dan minta maaf.  Sebelum Mengajarkan itu kepada anak praktekan dl oleh anda kepada orang lain didepan anak,  dan praktekan three magic Word itu pada anak anda.

Pertanyaan nya kemudian adalah bagaimana membentuk / membangun karakter anak?

Membentuk karakter pada anak diperlukan upaya terencana dan sungguh sungguh diterapkan. Ini yg kmd dikenal dg sebutan pendidikan karakter.

Contohnya akan saya berikan di bawah berikut

Baik sahabat2, kapan pendidikan karakter thd anak dimulai nya?
The earlier the better, semakin awal semakin baik dan lebih mudah.  Banyak orang sering menunda dengan alasan "masih terlalu kecil", "belum waktunya".
Mengajarkan karakter kepada anak sebenarnya bukan berarti kita mengajarkan karakter itu dari nol. Karakter positif sebenarnya sudah ada dalam diri anak. Semua karakter baik soft warga nya sudah di instal dalam jiwa setiap anak. Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah.
Fitrah artinya anak sudah memiliki karakter karakter baik didalam diri nya.

Artinya membentuk karakter anak sebenarnya kita sekedar menarik fitrah fitrah itu sehingga tumbuh dan menjadi perilaku.
Tentu ketika menarik fitrah itu cara cara yg kita gunakan disesuaikan dengan usia dan kondisi anak.

Yang ketiga beri pujian dan respon positif ketika anak melakukan perilaku positif realisasi dari pendidikan karakter yg kita tanamkan kepada dia. Misal ketika dia mengingatkan sesuatu dan dia menyuruh kepada anda dan anak meminta nya dg ucapan "tolong",  maka respon lah dg segera dengan ekspresi yg sumringah yg diperkirakan akan menjadi pengalaman positif buat anak sebagai dampak anak menyuruh anda dengan menggunakan kata 'tolong' misal respon anda menjadi
"oh... Iya iya nak tadi minta tolong ke ayah ya? Wah kalimat nya bagus sekali kakak minta diambilkan air minum ya, baik ayah ambilkan ya.. "
Kemudian bila anak mengucapkan "terimakasih"  segera jawab: "terimakasih Kembaliiiiiii.... Sambil senyum 😊 😊"

Membangun karakter anak usia 2 tahun.
Anak 2 tahun umum nya sudah mulai berjalan, mulai bisa berkomunikasi, mulai muncul rasa ingin tahu nya. Ini momen penting utk mengajarkan kemandirian dan mengenal kan berbagai perilaku dan sikap yang baik. Misal mengajarkan ucapan terima kasih, permisi/punten,  tolong, dan seterusnya sesuai dengan perkembangan dan kemampuan serta kebutuhan dia dalam berinteraksi dengan orang lain. Cara yg paling mudah adalah beri contoh kepada nya, demonstrasi kan karakter dan perilaku yg kita inginkan didepan dia.  Ingat, jangan berharap anak anda menjadi pencinta buku dan gemar membaca jika anak jarang melihat ortunya membaca.

Yang keempat, ceritakan tentang karakter positif yg anda inginkan ada pada anak anda sesuai dengan rencana pendidikan karakter yg anda rencanakan utk anak anda.  Tentu disesuaikan juga dengan psikologi perkembangan anak anda,  akan lebih bagus lagi anda ceritakan salahsatu dari 60 sahabat rasulullah yg memiliki karakter kuat yg sesuai dg karakter apa yg akan anda ajarkan kepada anak anda.
Mungkin mendongeng sebelum tidur akan menjadi waktu yg sangat strategis utk melakukan ini Sekaligus menjadi waktu yg mesra dan mengesankan anak bahwa ayahnya itu ada dan sangat bermanfaat buat sang anak.

Yang kelima, sebagaimana cara menghafal quran yaitu wajib adanya proses mengulang Maka Membangun karakter tertentu pada anak juga dibutuhkan utk mengajarkan nya berulang ulang. Misal agar anak sholat tepat waktu bisa jadi anda harus terus dan terus berulang ulang mengingatkan nya dengan cara yg baik dan perkataan yg berkesan,  sampai anak tsb melakukan apa yang kita inginkan.

Pertanyaan nya.
Lalu bagaimana bila anak terlanjur remaja sedang perilakunya kurang beradab? bagaimana merubahnya?  Atau mungkin malah pertanyaannya bagaimana cara merubah karakter dan perilaku anak buah biar produktif?

Anak usia 7 tahun
Ditandai dengan meningkatnya kemampuan berfikir /kognitifnya.  Anak mulai banyak bertanya.  Ingin tahu segala hal. Kenapa ini begini. Kenapa yang itu ko gitu dst. Misal tiba tiba tanya kenapa masuk rumah harus salam?  Mengapa harus antri,  kenapa harus doa kan ortu. Padahal ortu juga kan ga shalat.  Dan sikap kritis lainnya.  So saat ini adalah saat yg tepat anda membekalkan pemahaman dan pengetahuan. Sehingga karakter yg sdh anda tanamkan. Tertanam lebih kuat.
Dan karena pergaulan anak juga makin luas. Ajarkan pada dia karakter dan perilaku yg akan jd kompetensi dia dalam pengembangan lingkungan bergaulnya.

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar