Rabu, 26 Agustus 2015

Julaibib diperebutkan bidadari

Dia sangat miskin, tdk punya tempat tinggal, kumal, buruk rupa, dan sama sekali tidak memiliki apa2 utk dibanggakan.

Suatu hari, dia lewat di hadapan Rasulullah SAW yg sdnh duduk bersama para sahabat. Rasul kemudian bertanya kpd para sahabat, "Tahukah kalian siapa lelaki itu?" Ternyata sebagian besar sahabat tdk mengenalnya. Julaibib adalah jenis manusia yg jika hadir tdk dikenal, dan jika absen tidak dicari.

Lalu Rasul memanggilnya, "Wahai Julaibib, apakah engkau tdk ingin menikah?" Julaibib menjawab, "Siapakah di dunia ini yg mau menikah dengan Julaibib yg tdk punya harta dan jabatan apa2?"

Keesokan harinya, Julaibib lewat, dan Rasul kembali menanyakan hal yg sama. Jawaban Julaibib pun tdk berbeda. Demikian dialog itu berulang sampai tiga hari lamanya. Pada hari ketiga, Rasul memerintahkan Julaibib utk mendatangi rumah seorang sahabat dr kalangan Anshar dan meminang putrinya atas perintah beliau. Putri sang sahabat ini adalah salah satu wanita tercantik di Madinah

Julaibib pun berangkat ke rumah sang sahabat itu. Saat menyampaikan maksudnya, sang sahabat beserta istri sontak menolak pinangan tersebut. Tetapi sang putri mendengar perkataan Julaibib dr dalam rumah. Ia lalu berkata, "Ayah, Ibu, mengapa kalian menolak utusan Rasulullah SAW? Demi Allah, aku ridha lelaki yg telah dipilihkan Rasulullah itu menjadi suamiku." Singkat cerita, pernikahan itu pun terjadi.

Pada malam pertama selepas akad nikah, sebelum Julaibib menyentuh istrinya, terdengat panggilan dr luar rumah, menyeru umat Islam Madinah utk berangkat ke medan perang. Mendengar panggilan tsb, Julaibib segera minta izin istrinya, lalu berangkat memenuhi panggilan jihad.

Perang pun berlangsung sengit. Umat Islam memperoleh kemenangan. Selepas perang, Rasulullah SAW menanyakan pasukan muslim yg hilang. Para sahabat menyebut beberapa nama yg gugur di medan perang. Setelah selesai, Rasul masih bertanya, "Tidak ada lagi? Tidakkah kalian kehilangan seseorang?" Para sahabat menjawab, "Tidak ada lagi, wahai Rasulullah". Tapi Rasul kembali berkata, "Aku kehilangan kekasihku, Julaibib".

Maka Rasulullah sendiri yg mencari Julaibib di antara jenazah para syuhada'. Setelah menemukan jenazahnya, Rasul mengangkat kepala Julaibib dan meletakkannya di atas pangkuan beliau. Lalu beliau berkata, "Wahai Julaibib, engkau berhasil membunuh 7 tentara musuh sebelum akhirnya engkau gugur. Anta minni wa ana minka." Beliau ucapkan kalimat terakhir ini tiga kali.

Lalu Rasulullah memalingkan muka beliau ke arah kanan. Saat ditanya oleh para sahabat, beliau menjelaskan, "Aku melihat para bidadari berebut utk menjadi pendamping Julaibib. Karena aku tahu bahwa Julaibib adalah lelaki pencemburu, maka kupalingkan wajahku agar tidak kulihat bidadari2 tsb."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar