Selasa, 11 Agustus 2015

Si TUKANG KAYU dan RUMAHNYA

Seorang tkang kayu bermksd pensiun dr pekerjaannya di sbuah prsahan konstruksi real estate, Ia menyampaikan keinginannya pd pemlik perusahaan. Tentu saja, krn tak bekerja ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, ttapi kptsan itu sdh blat, ia mrsa lelah. Ia ingin beristrihat  dn mnikmati sisa hri tuanya dg pebuh ketenangan bersama istri dan keluarganya.

Pemilk perusahaan mrsa sedih khilangan salah seorg pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pd tukang kayu tsb untuk dibuatkan sbuah rumah.

Tukang kayu mengangguk menyetujui prmhnan pribadi pmlik perusahaan itu, tetapi sbnernya ia merasa terpksa, ia ingin segera berhenti, hatinya tdk sepenuhnya dicurahkan, dengn ogah2an ia mengerjakan rumah itu, ia hanya menggunakan bahn2 bangunan yg sekedarnya, sampai akhirnya selesailah rumah yg diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah yg baik, sungguh sayang ia mengakhiri karirnya dg prestasi yg tdk begitu mengagumkan.

Ketika pemlik perusahaan itu dtg melihat rumah yg dibuatkan, ia menyerhkan sbuah kunci rumh pd si tukang kayu "ini adalah rumah kamu"katanya...."hadiah dr kami"

Betpa terkjutnya si tukang kayu, betapa malu dan menyesalnya. Seandainya sj, ia mengetahui bhwa ia sesungguhnya mngerjkan rumah itu untuk drnya sendiri, ia tentu akn mengerjakn dg cr yg lain sma sekali, kini ia harus tinggal dirumah yg tak terlalu bagus hasil karyanya sndiri.

Itulah yg trjd pd kehdpan kita, kadangkala banyak dr kita yg membangun kehidupan dg cara yg membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan lbh baik. Bahkan pd bgian2 terpenting dlm hidup kita tdk membrikan yg terbaik, pada akhir perjalann kita terkejut saat melihat apa yg telah kita lakukan dan menemukan  dr kita hidup didlm sebuah rumah yg kita ciptakan sendiri.
Begitu jga ibadah2 kita, usaha2 kita, hubgan2 siltrhm kita dg org lain, lakukanlah yg terbaik agar kita  tahu akhir dr sebuah perjalanan hidup kita, menghasilkan kebhgiaan dan keindahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar